Langsung ke konten utama

Konfigurasi web server Apache dan Ngingx pada Debian 8

 

Apa itu Apache?

Apache adalah software web server yang gratis dan bersifat open source
Apache memudahkan pemilik website untuk mebuat konten di web – dan karena itulah software diikuti dengan kata ‘web server’. Apache adalah salah satu web server tertua dan dapat diandalkan. Versi pertamanya telah dirilis lebih dari 20 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1995.

Apa itu Web Server?

File server, database server, mail server, dan web server menggunakan software server yang berbeda-beda. Setiap aplikasi berada pada sever yang berbeda, dan juga memiliki tujuan yang berbeda pula.

Fungsi dari web server adalah mengelola website yang telah online. Agar semuanya berjalan lancaar, web server berperan sebagai perantara antara mesin server dan klien. Web server menarik konten dari server pada setiap permintaan user dan mengirimkannya ke web.

Instalasi dan Konfigurasi Web Server Apache Debian

1. Pada tahap ini, silahkan login sebagai user root

Login

2. Seperti sejak awal kita membuat mesin virtual di VirtualBox pada mesin virtual, kita membuat dua interface, yaitu adapter1, dan adapter2.
Pada tahap ini kita akan menjadikan ETH1 / ADAPTER1 sebagai server DHCP
Host Only

3. Jika sudah, berikutnya kita akan mengkonfigurasi IP Address pada Linux Debian
cara nya : 
nano /etc/network/interfaces
Networking

Lalu ketikan konfigurasi IP Address seperti dibawah ini.
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.43.100
netmask 255.255.255.0
network 192.168.43.0
     broadcast 192.168.43.255
     gateway 192.168.43.1


auto eth1
iface eth1 inet static
    address 192.168.10.1
    netmask 255.255.255.0
    network 192.168.10.0
    broadcast 192.168.10.255
.
network konfiguration

Jika sudah, silahkan di save dengan cara 
ctrl+x lalu lalu enter
atau cara cepatnya
ctrl+x y enter

Save Config
Jika sudah, lakukan restart pada Konfigurasi yang sudah kita buat tadi. dengan cara
/etc/init.d/networking restart
atau
service networking restart
restart network

Berikutnya adalah, mengecek konfigurasi IP Address yang sudah kita buat, dengan mengetikan perintah 
ifconfig
ifconfig

Pastikan teman-teman sudah melakukan konfigurasi DNS Server dan DHCP Server sebelumnya, jika belum, silahkan cek pada link dibawah ini.

4. Pastikan DHCP Server sudah didapatkan di client, kita dapat mengecek di client menggunakan cmd dengan perintah ifconfig

Success DHCP Client

5. Berikutnya, kita akan menginstall Web Server Apache dengan Perintah
apt-get install apache2 php5 
*sebenarnya sekarang php sudah versi 7 dan akan ke versi 8

install apache dan php
6. Jika sudah selesai menginstall web server apache, sebaiknya kita cek statusnya, apakah sudah berjalan atau belum. dengan perintah
/etc/init.d/apache2 status
check status web server apache

7. Berikutnya adalah, kita coba untuk mengecek menggunakan browser pada client, pastikan DNS, dan DHCP sudah berjalan
untuk membuka web nya, kita bisa mengetik IP Address ataupun dengan DNS. Seperti contoh berikut ini.

Open Web From IP or DNS

8. Berikutnya, adalah mengubah tampilan dari web yang sudah kita buat.
kita lakukan secara sederhana saja
untuk melakukan nya dengan cara berikut
  • masuk ke folder /var/www/html

  • copy index.html ke backup-index.html
    • dengan perintah
    • cp index.html backup-index.html
  • hapus index.html
    • rm index.html
  • buat index.html baru, dengan perintah
    • nano index.html
teman-teman bisa ikuti sesuai gambar dibawah ini

change view web server

Pada file index.html akan kita isi sebagai berikut :
<html>
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>Web Server SMKN1</title>
</head>
<body>
<h1>IT WORKS!</h1>
<h2>Selamat datang di Web Server SMKN1</h2>
</body>
</html>
index.html

Jika sudah silahkan teman-teman buka kembali halaman web, lalu direfresh. Dan tampilan akan berubah seperti berikut ini.

Berhasil mengubah index.html

9. Selesai

Baik, cukup seperti itu untuk menginstall Web Server Apache pada Linux Debian.
Semoga tutorial ini bermanfaat untuk kita semua.
Sekian dan Terimakasih


Pendahuluan

Nginx adalah alternatif HTTP-server yang populer untuk Apache2. Ini bisa digunakan sebagai reverse proxy, mail server, atau web server. Menurut survei Netcraft per Juli 2015, Nginx saat ini menguasai 14% pasar dan mengalami tren yang semakin meningkat sejak 2007.

 

Apa yang saya butuhkan ?

Untuk mengikuti panduan ini, ada beberapa hal yang harus anda penuhi, diantaranya :

  1. Satu server Debian 8, termasuk pengguna sudo non-root (user biasa).
  2. Seorang pengguna sudo non-root.

 

Langkah 1. Instal Nginx

Pada langkah ini, kita akan menggunakan installer paket built-in yang disebut apt-get. Ini menyederhanakan manajemen secara drastis dan memudahkan instalasi yang bersih.

Sebagai bagian dari prasyarat, Anda harus memperbarui indeks paket apt dengan apt-get dan menginstal paket sudo. Tidak seperti distro Linux lainnya, Debian 8 tidak disertakan dengan sudo.

Nginx adalah server HTTP yang disebutkan di atas, berfokus pada penanganan beban besar dengan penggunaan memori rendah. Untuk menginstalnya, jalankan perintah berikut:

$ sudo apt-get install nginx
Langkah 2. Test Web Server Anda

Pada langkah ini, kami akan menguji server Nginx Anda dapat diakses.

Di browser web, akses http://your_server_ip, ganti your_server_ip dengan alamat IP server Anda. Anda harus melihat halaman Nginx default, mengkonfirmasikan bahwa server sudah aktif dan berjalan.

 

cara install nginx debian 8

 

$ curl your_server_ip

Anda harus melihat output HTML berikut.

Output

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Welcome to nginx on Debian!</title>
<style>
    body {
        width: 35em;
        margin: 0 auto;
        font-family: Tahoma, Verdana, Arial, sans-serif;
    }
</style>
</head>
<body>
<h1>Welcome to nginx on Debian!</h1>
<p>If you see this page, the nginx web server is successfully installed and
working on Debian. Further configuration is required.</p>

<p>For online documentation and support please refer to
<a href="http://nginx.org/">nginx.org</a></p>

<p>
      Please use the <tt>reportbug</tt> tool to report bugs in the
      nginx package with Debian. However, check <a
      href="http://bugs.debian.org/cgi-bin/pkgreport.cgi?ordering=normal;archive=0;src=nginx;repeatmerged=0">existing
      bug reports</a> before reporting a new bug.
</p>

<p><em>Thank you for using debian and nginx.</em></p>


</body>
</html>

Kesalahan akan terlihat seperti berikut ini. Anda seharusnya tidak melihat ini.

Output

curl: (52) Empty reply from server

 

Langkah 3 – Mengelola Proses Nginx

Sekarang setelah server web Anda aktif dan berjalan, kita bisa membahas beberapa perintah manajemen dasar.

Untuk menghentikan server web Anda, Anda dapat mengetikkan:

$ sudo systemctl stop nginx

Untuk memulai server web saat dihentikan, ketik:

$ sudo systemctl start nginx

Untuk berhenti dan kemudian mulai layanan lagi, ketik:

$ sudo systemctl restart nginx

Jika Anda hanya membuat perubahan konfigurasi, Nginx sering bisa reload tanpa menjatuhkan koneksi. Untuk melakukan ini, perintah ini bisa digunakan:

$ sudo systemctl reload nginx

Kita bisa memastikan bahwa server web kita akan restart secara otomatis saat server di-reboot dengan mengetikkan:

$ sudo systemctl enable nginx

Untuk menguji konfigurasi ini bekerja, restart server Anda.

$ sudo shutdown -r now

Kemudian logout, karena server sekarang restart.

Setelah satu atau dua menit, Anda dapat mengulangi Langkah 2 untuk menguji bahwa server web Anda mulai melakukan reboot.


Langkah 4 – Meng-konfigurasi Server Root

Jika Anda ingin mulai menyajikan halaman atau aplikasi Anda melalui Nginx, Anda pasti ingin mengetahui lokasi file konfigurasi Nginx dan direktori root server default.

 

Akar server default

Direktori root server default adalah /var/www/html. File yang ditempatkan di direktori ini akan ditayangkan di server web Anda. Lokasi ini ditentukan dalam file konfigurasi blok server default yang dikirimkan bersama Nginx, yang terletak di /etc/nginx/sites-enabled/default.

Konfigurasi blok server

Setiap blok server tambahan, yang dikenal sebagai Virtual Hosts di Apache, dapat ditambahkan dengan membuat file konfigurasi baru di /etc/nginx/sites-available. Untuk mengaktifkan konfigurasi ini, buat link simbolis ke /etc/nginx/sites-enabled, dengan menggunakan yang berikut ini:

 

$ sudo ln -s /etc/nginx/sites-available/site /etc/nginx/sites-enabled/site

Semua file konfigurasi di direktori situs-enabled akan dimuat oleh Nginx.

Nginx Global Configuration

File konfigurasi Nginx utama terletak di /etc/nginx/nginx.conf. Di sinilah Anda dapat mengubah setting seperti pengguna yang menjalankan proses daemon Nginx, dan jumlah proses pekerja yang terbawa saat Nginx berjalan, antara lain.

Kesimpulan

Setelah memasang server web Anda, Anda memiliki banyak pilihan untuk jenis konten yang akan ditayangkan dan teknologi yang ingin Anda gunakan untuk menciptakan pengalaman yang lebih kaya.

Anda mungkin juga ingin mencari opsi tambahan untuk mengamankan server Anda. Ingat bahwa sekarang terbuka untuk world wide web dan sangat rentan.



sumber: Ngingx:https://www.idcolo.com/2017/09/19/panduan-cara-install-nginx-di-debian-8/

              Apache:https://www.awonapa.com/2020/07/konfigurasi-web-server-apache-pada.html



Komentar

Postingan Populer